Malam kian larut, Igho merelakan tubuhnya kedinginan meski hanya berbalut kaos tipis saja.
Ia mengemudikan mobilnya sekilat petir.
Matanya kosong sepanjang menyetir karena dalam otaknya hanya ada nama Kayla saja.
Terlebih saat Anjar memberitahukan bahwa Kayla sudah tidak ada di cafenya, Igho semakin yakin dengan langkahnya untuk mencari Kayla.
Dengan cara itu pula Igho ingin mengabulkan keinginan si jabang bayi yang ada di perut Alyn.
"Kay, tunggu Aku. Aku akan datang menjemput kamu, kemanapun kamu pergi aku akan menemukanmu, karena aku benar-benar sayang kamu. Aku nggak bakalan pernah serius mengucap talak untukmu." ucap Igho pada dirinya sendiri ketika dirinya masih sedang menyetir mobil.
Perjalanan yang lumayan menantang untuk Igho malam itu, membawa dirinya ke tempat Dodit.
Blugh!
Pintu mobil itu segera ditutup oleh Igho, dan
Igho menuruni mobil yang ia tunggangi untuk segera masuk ke dalam apartemen itu.
Ting!
Tong!