Sekejap Igho melihat Alyn masih berbaring seperti hari kemarin. Di selimuti oleh selimut putih, wajah Alyn nampak bercahaya.
Apa mungkin karena ia sedang hamil hingga wajahnya nampak bersinar saat ia terkulai lemah seperti itu?
Setelah itu, Igo melihat ke pojok kanan dekat pintu. Manaf nampak lusuh tertidur dalam posisi duduk di sebuah kursi besi.
Igho melepas tas ransel yang ada di pundaknya. Ransel itu sengaja ia bawa dari rumah Kayla hanya untuk mengemas barang-barangnya setelah melihat tak ada harapan lagi untuk menetap di rumah Kayla.
Clek.
Manaf terperanjat saat mendengar suara-suara kecil yang di buat oleh Igho.
"Eh, ayah sudah bangun? Maaf mengganggu tidur ayah."
"Ini sudah pagi ya? Maaf ayah ketiduran. Semalam ayah gak bisa tidur, Alyn terus mengigau nama kamu," beber ayah Manaf pada Igho.
"Maafkan Igho, yah! Gara-gara Igho tidur di rumah Kayla, ayah jadi kurang tidur?"
"Ach, gak apa-apa. Alyn juga sudah jadi tanggung jawab ayah. Jadi, ayah ikhlas melakukannya."