Alyn menangis dan kembali ke rumah.
"Hei, siapa ini? Wuah bagaimana di Jerman apakah kamu senang?" Tanya Tuan Manaf.
Melihat Alyn yang tidak menjawab dan memalingkan muka Tuan Manaf merasa curiga, seraya mengikkuti Alyn.
Diam-diam Tuan Manaf mengintai, ternyata dari balik pintu kamar Alyn, terdengar suara tangisan.
Ketukan pintu kamar membuat Alyn terbangun.
"Ayah aku mohon, biarkan aku sendiri dulu saat ini!" Suara Alyn terdengar oleh Tuan Manaf.
"Baiklah, tapi janji setelah itu kau harus membicarakannya dengan ayahmu!" Ucap Tuan Manaf lembut.
Tuan Manaf menuruni tangga dan meminta Bu Tini kepala pembantu di rumah itu untuk membuatkannya kopi espresso panas.
"Baik Tuan!" Bu Tini segera melangkah ke dapur.