Alyn menatap lekat pria yang baru saja menepis air matanya itu.
Tak ada sedikitpun dendam, atau rasa kesal ingin membalas pada Zayyan, saat ia sadar sepenuhnya kalau sebelumnya pria yang di sebut-sebut sebagai sahabat dari suaminya itu menjadikan dirinya sebagai alat untuk membalas dendam pada Igho, ketika itu pula Alyn malah semakin bertingkah baik pada Zayyan.
Semua pasang mata tertuju pada Alyn yang ikut melangkah.
"Aku tahu, pada dasarnya kamu itu adalah apa pria yang sangat baik, kamu selalu mendengarkan apa yang jadi keluhanku. Tapi, aku melihat ada tatapan aneh saat itu. Dan aku yakin itu bukan dirimu seutuhnya melainkan itu adalah egomu saja," ujar Alyn melepaskan sebuah senyuman untuk membangkitkan kembali semangat Zayyan.
"Maafkan aku Lyn. Aku - sama sekali tidak bermaksud jahat pada kamu."
"Aku mengerti. Tapi, berhenti menyakiti diri sendiri dan menyakiti hati orang lain, karena semua orang yang ada di sampingmu adalah orang yang sangat peduli sama kamu."