"Semenjak detik pertama aku mendengar semua rasa dendamku, detik itu juga aku merasa hidupku sama sekali tidak tenang,aku membohongi diriku sendiri dengan menyebut bahwa aku tidak mencintai ayah dan Alin. Padahal aku juga tahu sendiri kalau semua itu tidak benar. Aku sangat mencintai, juga menyayangi ayah. Tapi, dengan mengikuti semua rasa dendamku, aku benar-benar tersiksa. Kamu bisa melihat sendiri bagaimana diriku tersiksa 'kan Zayyan? Kamu melihat betapa aku hidup tidak tenang dengan caraku yang dulu, tapi sekarang aku sudah sadar kalau semuanya itu salah. Zayyan, aku mohon sebelum semuanya terlambat, kamu harus menghentikan semuanya. Jangan seperti aku, yang tidak bisa menghapus masa lalu, mumpung semuanya belum terlanjur, sadarlah! Ayolah kamu harus sadar!" Urai Igho memuntahkan semua isi hatinya tepat di hadapan semua orang.
Manaf yang mendengar semua isi hati putra sulungnya sedikit tergugah, rasa haru juga perasaan sayangnya mulai kembali seperti semula.