Manik bola mata Igho membola, ia sama sekali tidak menyangka kenapa ayahnya bisa berkata selancar itu kepadanya.
Isi dalam kepala Igo sekarang mulai berkedut, Ia ingin sekali marah namun pikirannya seperti tertahan begitu saja.
"Kenapa ayah bicara seperti itu? Terus Apakah Ayah tidak melihat perasaanku sedikit saja? Ayah Ayah nggak percaya sama aku? sampai-sampai ayah memecat anaknya sendiri dari perusahaan, hah? Ayah, Igo tidak melakukan semua itu. Kenapa ayah tidak percaya sih?"
"Ayah percaya sama kamu, tapi meskipun Ayah percaya sama kamu, orang lain di luar sana sudah tidak mempercayaimu lagi. Lalu apa yang harus Ayah lakukan? Ayah dan Alyn mencoba melakukan semuanya yang terbaik untuk kamu. Sekarang ini Ayah dan Alin sudah benar-benar terluka. Kami berdua tidak sanggup lagi harus berbuat apa." Mana tampak menghela nafas panjang. Ia terlihat menjadi seorang ayah yang pasrah seutuhnya.
Manik matanya yang berbinar melihat sosok anak lelakinya itu penuh dengan penyesalan.