Pantulan wajah Kayla tergambar di cermin besar yang penuh dengan ukiran etnik. Kayla merasa ada yang aneh dengan Igho. Sosok yang selalu dipuja oleh Kayla, sosok yang dibanggakannya ternyata mengacuhkannya begitu saja.
"Why Igho? Why?" Kayla mengepal ujung kain seprei merah yang menutupi kasurnya.
"Aku sudah melakukan segalanya untuk kamu Igho, justru aku peduli sama kamu! Kenapa kamu malah menjauhi aku, hu..hu..hu..!" Kali ini air mata Kayla jatuh tak terbendung.
Masih teringat jelas kejadian kemarin.
"Aku gak akan lupa Igho. Semua hal yang sudah kau lakukan sama aku, tangisan ini seharusnya tidak ada, ini semua karena kamu!" Kayla melempar hiasan kuda dari kayu ke cermin .
"Prank..!" Suara pecahan kaca terburai di lantai.
"Apa bedanya aku sama Alyn? Aku lebih dari Alyn, bahkan aku rela membantumu Igho!' suara tangis Kayla terdengar lebih kencang, senggukannya begitu dalam seperti perih yang tercipta karena kecewa.