Keesokan harinya, Kayla nampak melihat wajah Zayyan sangat murung.
Tak ada setitik pun senyuman yang terbit di wajah pria yang sudah di akuinya sebagai pacar.
Kayla melangkah dengan berat menghampiri Igho yang terlihat menyawang pandangan ke arah balkon hotel itu.
Di sana Igho hanya bisa melihat awan putih dan banyak gedung-gedung bertingkat menghalangi pemandangan sejuk.
Andai dia pulang, mungkin dia sedikit bisa melihat keteduhan dari tanaman miliknya di rumah itu.
"Apa yang sedang kamu pikirkan sayang?" tanya Kayla menyampirkan telapak tangannya di atas pundak Igho.
Igho yang sedari tadi hanya diam berpikir tak punya jawaban lain selain meminta sesuatu pada Kayla.
"Aku ingin pulang."
"Apa hah? Kamu ingin pulang? Kenapa? Bukannya kita belum selesai berlibur di sini?" tanya Kayla tersentak kaget.
"Aku sudah tidak mood untuk berlibur. Aku ingin pulang saja ke Jakarta."