Mata Alyn mulai teler, dan ia berjalan tertatih sambil sempoyongan. Pupil matanya mengecil dan melebar itu tanda kalau Alyn benar-benar dalam pengaruh alkohol yang cukup besar.
Igho yang kesal mencoba membuat Alyn untuk berdiri tegak tanpa bantuannya, namun lagi-lagi tubuh lemas itu terlempar dipundak Igho sambil mengatupkan kedua matanya.
"Sadar Lyn! Sadar!" pekik Igho.
Alyn yang sedang mabuk itu, sulit mencerna situasi sekitarnya. Hanya saja, beberapa gerakan cepat Alyn semakin tak terkendali liar.
"Ayo kita pulang!"
"Enggak ... Aku gak mau pulang. Pokoknya aku mau berada di sini denganmu, sayang!" Omongan Alyn tak sadar seperti melayang-layang.
Di pinggiran trotoar Alyn melempar sandal yang ia kenakan di kakinya hingga lambung tinggi ke udara.
Alin teriak-teriak dan berloncat girang saat dia sering tahu kalau igo sedang bersamanya.