"Ya Tuhan, kenapa air mata ini tak henti-hentinya mengalir, dadaku semakin sesak. Aku harus apa Tuhan? Orang yang ku anggap sebagai pelindungku justru dia yang melukaiku." Alyn merintih di dalam batinnya. Kesakitan yang teramat dalam membuat Alyn semakin berurai air mata.
"Aku harus kuat, aku harus kuat!" Berkali-kali Alyn mencoba menguatkan dirinya, tapi selalu gagal, dan gagal lagi. Tangisannya seperti tak dapat dia bendung, keluar begitu saja.
"Kuat Alyn, kamu harus kuat!" Alyn mencoba menguatkan dirinya.
Entah sudah berapa lembar tissue yang dihabiskan Alyn untuk mengusap air matanya. Ketika isakan tangisnya hampir pecah, dia menutup wajahnya dengan bantal guling, agar Igho tidak tau. Sebenarnya Igho mengetahui semua tangisannya. Namun, rasa dendam Igho terlalu besar dari rasa cintanya.