"Sudah, Igho! Hentikan! Jangan melakukan hal-hal yang bodoh!"
Alyn langsung menghentikan Igho saat lelaki itu hampir saja mau membalikkan meja yang berukuran besar yang ada di belakangnya.
Igho mencoba menegakkan tubuh, tetapi sempoyongan, ia menatap Alyn dengan matanya yang memerah dan berair.
"Hey, apa yang kau bilang barusan? Kau tidak perlu ikut campur! Aku sudah tidak peduli lagi dengan semua yang ada di sini. Dan, kau, lebih baik pergi sana!" usir Igho.
"Igho, aku juga sama kalutnya dengan kamu! Tapi kamu tidak perlu bersikap seperti ini. Kasihan
Ayah," ujar Alyn lirih.
"Apa? Ayah? Hei, aku tidak mempunyai Ayah seperti orang itu! Kenapa? Apa kau juga merasa sedih sebab ternyata kamu adalah anak kandung dari Manaf? Bukan anak adopsinya? Jadi, kalian tidak bisa lagi ada hubungan terlarang." Igho berkata diiringi tawa yang memecah.