Jantung Igho berdenyut kencang saat mengetahui fakta sebenarnya kalau Alyn adalah anak kandung Manaf dari perempuan lain.
Ia tidak bisa mempercayai, kenyataan yang ada.
Igho merasa dirinya sedang dihantam oleh batu karang. Berat untuk menerima kalau ternyata Alyn adalah adiknya.
Sambil terisak, Igho melempar semua barang yang bisa ia lempar di kamarnya.
"Aaarggh! Sialan!" jeritanya sambil meremas rambut di kepalanya dengan menggunakan kedua genggamannya.
Saat itu perasaannya benar-benar merasa tercekik.
"Gak mungkin. nggak mungkin kalau dia adalah adik aku!" lanjutnya terus berteriak membabi buta.
Seisi rumah sama sekali tidak ada yang berani menghampirinya, ketika Igho sedang marah besar.
Igho yang kebingungan langsung mengemas air matanya.
Ia menarik jaket hitam berbahan leather untuk ia pakai malam itu.
Hari yang sudah menjelang larut malam, membuat angin terus menghantam tubuh Igho.
Igho tak memperdulikan cuaca yang sangat dingin itu.