"Enak?" tanya Zayyan setelah Alyn memakan beberapa suapan.
Tentu saja Alyn tersenyum lebar seraya mengangguk sebagai respon. Zayyan pun puas sekali melihat wanita yang disukainya terlihat lebih baik saat ini. Dia tidak mau mengganggu waktu makan wanita itu, sehingga terus terdiam selama Alyn makan.
Rasa lapar yang dirasakannya sejak tadi membuat Alyn makan dengan lahap. Ketika piringnya sudah kosong, dia memuji Zayyan dan bertanya, "Makanan barusan namanya apa?"
"POACHED SALMON TERIYAKI," jawabnya, "kamu orang kedua yang memakannya," lanjut laki-laki itu dengan percaya diri.
"Seriusan? Siapa yang pertama?" tanya Alyn lagi.
"Aku," sahut Zayyan diiringi tawa kecil.
Alyn ikut tertawa. Memang benar, lelaki di hadapannya selalu membawa kebahagiaan untuknya. Mereka melanjutkan obrolan seputar projek yang nanti akan dikerjakan Alyn—tentu saja dibantu Zayyan karena tampaknya laki-laki itu lebih banyak pengalaman.