"Gue cuma gak suka kalo temen gue malah bela musuh gue."
"That's it?"
"That's it," Jawabnya sembari kembali melajukan kendaraan.
"Huh, ya sudah, yang penting kalian udah akur lagi sekarang," ujar gadis itu kesenangan.
Igho hanya membalas dengan senyum iritnya. Sejujurnya ia tidak benar-benar meminta maaf ataupun memaafkan Zayyan, pemuda itu hanya ingin kedua sahabatnya yang lain berhenti mengganggu dirinya. Agaknya Igho sedikit menyesal telah bercerita dan berakhir ribut.
Mobil berhenti tepat di depan pintu masuk kantor. Igho lebih dulu turun dan kembali membukakan pintu untuk Kayla. "Come."
Gadis itu turun dan menatap uluran tangan Igho. "Apa?"
"Lelet," ucap Igho seraya menggandeng tangan gadis itu.
Kayla benar-benar lambat merespon apa yang Igho lakukan saat ini. Genggaman lembut tangan pemuda itu membungkam dirinya untuk sesaat. Gadis itu menatap Igho yang juga tengah menatapnya.
"Apa?"
"Gue bisa balik se-sekarang, lu juga pasti punya banyak kerjaan di kantor kan?"