Chereads / POSTING!! / Chapter 2 - Tidak suka keramaian

Chapter 2 - Tidak suka keramaian

Keesokkan harinya, seperti biasa Feli sudah rapi, cantik dan wangi. Dia bersiap akan pergi bersama asistennya ke kantor Cantik.

Nia duduk di kursi kemudi sedangkan Sandra di bangku sebelahnya. Selain sebagai asisten Nia juga mengemudikan mobil bila Feli harus keluar rumah. Namun bila untuk urusan keluar kota biasanya Feli akan menyewa supir.

Karna mereka berangkat berbarengan dengan jam masuk kantor maka mereka pun terjebak macet, hampir 1 jam waktu yang di butuhkan untuk mereka sampai di tujuan.

Setelah bertemu dengan receptionist dan mengatakan maksud tujuannya kini Feli dan Nia di minta menunggu di sebuah ruangan. 5 menit kemudian mereka di minta masuk ke sebuah ruangan.

"Halo.. Felisha." Ucapnya Ramah saat menerima jabat tangan seorang wanita cantik.

"Saya Raya. Maaf ya sampai harus jauh-jauh kesini buat ambil sample. Padahal tadi telpon saja."

"Gak papa kak, sekalian ada urusan juga di luar."

"Ada salah informasi sampe samplenya gak terkirim. Ini samplenya ya." Ucap Raya sambil menyerahkan sebuah kotak.

Nia menerima kotak tersebut.

"Ia kak gak papa, Klo begitu kami pamit ya Kak. Maaf gak bisa lama."

"Oh oke Feli, sekali lagi maaf ya." Ujar Raya seraya berdiri mengantar Felisha dan Nia keluar dari ruangannya.

Sepanjang perjalanan menuju parkiran Feli banyak mendengar bisik-bisik dari karyawan yang ia lewati, namun tidak jarang juga ada beberapa orang yang ia temui di luar kantor tersebut memintanya berfoto bersama.

"Langsung makan aja ya, agak kecepetan sih." Ucap Feli sambil melihat jam di tangan kirinya yang baru menunjukkan pukul setengah sepuluh kurang. "Soalnya daerah perkantoran klo jam makan siang pasti susah dapet tempat lebih baik sekarang aja ya."

"Mau makan apa Fe?" Kedua tangan Nia sudah siap di atas kemudi setelah memasang sabuk pengaman.

"Kita lihat dulu deh ya, yuk jalan."

*****

"Yakin kamu mau makan disini?"

"Iya yakin, gue udah lama banget gak makan mie ayam gerobak di pinggir jalan. Yuk cepet." Felisha segera berjalan ke atmrah gerobak mie ayam setelah menggikat tali sneakersnya. Nia ikut mengekor di belakangnya.

Bapak penjual mie ayam dengan segera menyiapkan pesanan 2 mangkok mie ayam pangsit. 15 menit kemudian makanan sudah tersaji.

"Makasih pak." Ujar Felisha dan Nia hampir bersamaan.

Felisha mengaduk mie ayam agar tercampur dengan potongan ayam. Sudah menjadi kebiasaannya mengaduk kembali mie ayam walau sebelum di sajikan biasanya mie ayam sudah di aduk dengan minyak, kecap asin juga mecin.

Setelah meniup mie dan memastikan sudah agak dingin Felisha memakan mienya.

"Em.. enak. Rasanya masih sama yah." Ujar Felisha setelah menelan suapan pertamanya.

"Rasa mie ayam emang begini kan Fe."

Felisha menggeleng, "beda, ini lebih menginggatkan gue sana masa kecil gue. Klo gue di ajak makan mie ayam sama kakak sepupu gue ya begini rasanya. Beda sama mie ayam yg di jual di warung dan kedai."

"Masa sih? Kok loe bisa inget Fe?"

"Gak tau yah, lidah gue tuh kayak bisa ngebedain gitu. Trus langsung keinget deh klo gue pernah makan mie ayam ini dulu. Ya begitulah."

Setelah itu tidak ada lagi pembicaraan. Tiba-tiba datang beberapa pembeli, mereka harus segera menyelesaikan makanan mereka.

Walau Felisha banyak di kenal orang tapi dia tidak terlalu nyaman bila berada di keramaian dengan orang-orang yang tidak ia kenal. Nia yang mengerti raut wajah bosnya berubah berbisik agar Felisha duluan saja ke mobil biar Nia yang membayar juga mengambil pesanan mie ayam yang akan di bawa pulang.

"Kak Felisha.. kak Feli.."

Terlambat pembeli yang baru datang itu mengenalinya. Felisha berbalik dan tersenyum kepada anak abege yang tadi memanggilnya.

"Boleh minta foto kak."

"Oh iya boleh mau selfie atau gimana?"

"Mama tolong fotoin ya." Ternyata anak tersebut datang bersama mamanya.

1 2 3 cekrek

1 2 3 cekrek

"Terima kasih ya kak Feli."

"Sama-sama. Kamu kelas berapa?"

"Kelas 2 Smp kak." Ujar anak tersebut riang.

"Ooh.. tante makanannya sekalian aku bayarin aja ya,"

"Gak usah dek. Tante bayar sendiri saja."

"Gak papa tante, Ni sekalian bayar yah."

"Oke." Nia bisa mendengar percakapan tersebut. "Makasih ya pak." Ujar Nia setelah menyelesaikan urusannya dengan penjual mie ayam. "Tante sudah di bayar ya."

"Makasih, tolong sampaikan makasih tante ke Felisha ya dek."

"Ia tante, mari tante." Ucap Nia sambil sedikit menundukkan kepalanya dan berjalan cepat menuju mobil yang di parkir di depan minimarket.

*****