Pada akhirnya, Sofia mencumbu malam ini dengan kesendiriannya yang menyedihkan. Wanita itu bahkan tidur tanpa selimut, padahal kamar dingin oleh suhu AC. Lihat saja sekarang bagaimana dirinya menekuk lutut di atas ranjang.
Miris.
Sementara Nazam malah terus asyik mengobrolkan masa lalu bersama wanita yang katanya sahabat masa kecilnya, yaitu Gladis.
Tidak, bukan tak ingat. Jelas sekali Nazam mengingatnya, tapi lelaki itu berpikir bahwa Sofia pasti akan mengerti dengan keadaan ini. Dia akan memaklum bila dirinya bercengkrama dan mengobrol lebih banyak dengan sahabatnya.
Nazam bak terhipnotis penyihit berhidung bangir yang menjelma menjadi putri canti sejagad raya. Dia sama sekali tak memikirkan bagaimana perasaan Sofia. Bahkan lupa, bahwa sebelumnya ia sudah fix akan pulang bersama sang istri.