Anggap saja vas bunga yang pecah itu adalah sebuah pertanda yang memang buruk, sebab suaminya kini telah ditandai sebagai buruan seorang wanita jomlo yang sombongnya tingkat dewa.
Dia, Ketrin, perempuan yang dikenal sebagai pengusaha perhiasan itu telah tercuri hatinya sejak dia tahu bahwa lelaki yang menyiramkan kopi tanpa sengaja itu adalah CEO perusahaan iklan.
Ketrin merasa telah menemukan sosok jodoh yang sepadan dengannya. Tampan, kaya, seorang CEO, perfect. Soal keangkuhannya bukan masalag bagi Ketrin, dia memaklum.
"Orang berduit memang begitu," pikir Ketrin sesat. Dia pikir Nazam sama gilanya seperti dirinya. Seorang bos yang suka semena-mena pada bawahan.
"Aku seperti telah menemukan bagian dari diriku yang hilang," sambungnya lagi.
Wanita itu kini menggila. Mengkhayalkan Nazam bak seorang pecinta sejati yang sedang merindu setengah mati.