Ibu Naran sedang bersiap-siap siang ini. Untuk pertama kalinya ia ingin membesuk sang suami, sejak lelaki itu ditahan.
"Mami yakin enggak mau ikut?" tanyanya pada sang mertua sebelum benar-benar pergi.
Wanita tua itu termenung sejenak. Menatap ke luar jendela kosan, menatap kosong.
"Mami bukan tak rindu pada anak dan cucu, tapi hati belum siap untuk menatap mata mereka," ucapnya sendu.
Wanita bernama Syafira ini menatap sedih. Dia merasakan kerinduan itu, dia juga merasakan kesakitan hatinya secara bersamaan.
"Baiklah. Aku akan langsung pulang saat selesai. Mami mau dibelikan apa saat pulang nanti? Kebetulan Naran kasih uang lebih," tanyanya kemudian, tak ingin memaksa sang ibu untuk tetap ikut.
"Tidak usah. Belikan saja pada apa yang kamu mau. Sudah tua begini, gigi juga sudah sulit mengunyah."
Syafira terdiam sebentar, kemudian dia pamit pergi.