Langit berangsur gelap gulita, Naran telah tiba menuju rumah sakit tempat neneknya dirawat. Saat ia datang, sang nenek memalingkan muka. Tak sudi melihatnya.
Naran tak bisa melakukan hal apa pun lagi selain menghela napas panjang, menerima sikap cuek sang nenek.
"Nek, gimana kondisi Nenek hari ini? Kalau menurut dokter, semua sudah normal, tapi aku harus dengar langsung dari Nenek sendiri. Setelah merasa baik, kita bisa pulang," ucap Naran lemah. Dia tak peduli meski neneknya masih kesal padanya.
"Pergilah. Aku lebih baik mati saja. Hidup pun sekarang sudah tak ada gunanya. Kamu sudah menjebloskannya ke penjara," lirih sang nenek menjawab.
Ah, begini lagi. Ini kali kedua neneknya berkata bahwa Naran yang telah menjebloskan Davin ke penjara. Tampaknya sang nenek begitu kecewa, sedih, marah, tanpa peduli kejahatan apansaja yang telah Davin dan Ferdy perbuat.
Mungkin inilah yang disebut kasih sayang orang tua memang tak ada ujungnya. Mengherankan.