Makanan telah siap dan tertata rapi di meja. Sofia yang tak enakan akhirnya tadi membantu adik iparnya dalam menyiapkan piring bersih, sendok, garpu, dan gelas.
Semua orang sudah duduk di meja makan, terkecuali Nazam. Lelaki itu masih tersiksa dengan rasa mual yang menderanya.
Sofia yang sangat khawatir atas kondisi suaminya menghampiri dia segera, mana mungkin bisa makan sarapan dengan baik kalau suaminya tak ikut makan. Dia mulai khawatir lagi.
"Mas, masih mual, ya? Gimana kalau aku kerik aja punggung kamu. Soalnya obat belum beli."
Ibunya juga akhirnya menunda dulu acara sarapan itu. Melihat betapa khawatir Sofia pada suaminya, dia terenyuh terharu. Kan, akhirnya malah jadi teringat dengan masa lalunya yang tak kalah so sweet.
"Iya, tapi aku enggak apa-apa, kok. Ini mau bangun. Mau makan aja dulu. Nanti habis makan, baru, deh kerikan," ucap Nazam seraya menyingkirkan selimut yang membuntel tubuhnya.