Menjelang sore, semua terasa gersang. Sofia tambah kepanasan saja pas kembali diingatkan soal coretan sialan itu. Dia mengesah kesal dan ingin mencabik siapa pun pelakunya kalau dia tahu.
Jam di dinding berputar begitu teraturnya seperti biasa. Dan Sofia berpikir mulai tenang, memerhatikan jarum jam serta detakan suaranya yang tak pernah berhenti itu.
"Hmm, selesai satu masalah yang bikin kesel, ada lagi masalah lain yang enggak kalah mengesalkannya. Dasar payah," gumamnya seraya duduk kasar di atas Sofa.
Karena lelah bukan main, akhirnya Sofia ketiduran. Pulasnya tidur Sofia, sampai ketika Nazam pulang, dia masih memejam mata di sofa dengan gaya tidak ada anggun-anggunnya sama sekali.
"Hem, dasar. Tidur di mana aja." Gemas, Nazam mengecup kening Sofia seraya membenarkan posisi tidurannya. Meluruskan kaki Sofia yang dirasa tidak benar posisinya.