Geledek di langit kembali hadir. Nazam menerka bahwa sebentar lagi hujan akan turun seperti pagi tadi.
"Hujan, kalau mau turun jangan besar-besar. Kasihan pedagang kaki lima, atau orang-orang yang masih mengais rejeki malam ini," pinta Nazam sembari melihat ke arah langit yang awannya memang sudah mendung.
Sofia langsung memukul lengan Nazam.
"Mas berdoa? Atau gimana, sih? Enggak ngerti." Ingin dirinya tertawa geli. Karena soal urusan hujan saja bisa-bisanya request mau yang kecil. Sofia dibuat geleng-geleng kepala.
"Loh, aku ini kasihan aja sama mereka yang pada jalan kaki. Yang rumahnya suka kebanjiran. Kamu ini, gimana sih." Dahi Nazam sampai berkerut karena sebal dengan reaksi Sofia yang dia rasa tak mengerti.
Kontan wanita di sebelahnya tertawa terbahak. Kemudian segera mengelus pundak suaminya dan berkata iya, dia paham. Hanya saja merasa lucu karena Nazam yang meminta hujan jangan turun besar-besar.