Cinta sudah tumbuh di antara sepasang manusia yang tadinya saling benci, pun dengan kepercayaannya. Tumbuh subur seperti pohon yang daunnya rindang.
Nazam dan Sofia. Sepasang suami istri yang tadinya hanya hidup masing-masing meski tinggal di atap yang sama. Tak pernah mau saling menyapa di pagi hari, menggerutu diam-diam dalam hati, dan juga saling membentak ketika ada masalah yang tak bisa mereka pecahkan secara baik-baik.
Namun, lihatlah perubahannya sekarang. Mereka sudah seperti lem dan prangko. Tak terpisahkan. Bahkan sudah tak malu-malu lagi mengungkapkan perasaan masing-masing. Baik itu senang maupun sedih.
Hanya saja untuk kali ini rasa hati Nazam terlalu berat untuk mengungkap kegusaran hati. Entah karena ini menyangkut masa lalunya, atau hanya baper oleh kata-kata Mulyo ketika di kantor. Lelaki itu juga bingung sendiri.
