Blug!
Pintu ruangan tertutup agak kencang. Menciptakan suara memekak yang memenuhi ruangan.
Detik itu Sofia menyembunyikan wajahnya di antara dua telapak tangan. Mengerang kencang.
"Aduh, malu banget, masa lagi ciuman ketahuan orang. Ish!" gemasnya bukan main. Kakinya tak bisa diam. Saking malunya.
Sementara Nazam hanya teraenyum melihat tingkah lucu istrinya. Gegas dia menarik dua tangan Sofia agar dia bisa melihat wajah jelitanya.
"Enggak apa-apa. Itu hanya Mulyo. Dia tak akan buka suara soal ini. Paling ngedumel aja dari hatinya. Kan, dia jomlo," ucap Nazam mencoba menenangkan Sofia yang kelimpangan.
Dibukanya mata Sofia. Sudah disambut dengan rekahan senyum Nazam yang selalu melelehkan hatinya.
"Tetap aka malu aku. Nggak biasa pamer kemesraan soalnya," ungkap ragu Sofia.
"Enggak apa-apa Sayang. Aku bilang enggak apa-apa artinya kamu jangan pikirkan lagi. Sebaiknya sekarang kita obati saja kaki kamu yang sakit itu, gimana?"
"Itu ide terbaik, sih. Boleh, deh Mas."
