Nazam dan Sofia pergi menuju bukit belakang panti sambil membawa sewadah kelopak bunga di tangannya. Di bukit sanalah tempat peristirahatan terakhir Ratih Dwiantika. Sosok perempuan yang pernah mengisi sepenuhnya hati Nazam Prakasa.
Meski sebenarnya kini hati Nazam dipenuhi oleh ukiran nama Sofia, tetapi rasa terhadap mendiang Ratih masih ada. Bagaimanapun, tak mudah menyingkirkan perasaan itu.
Sebab, Nazam tak ingin membuangnya begitu saja. Dia merasa akan menjadi lelaki paling kejam jika melakukan itu. Yang ia inginkan adalah perasaan itu lepas sendiri perlahan-lahan, bukan dia yang memaksakan agar rasa itu hilang.
Setelah mengobrol ngaler-ngidul dengan pemilik panti asuhan, bahkan mendengarkan cerita tentang Ratih sedetail mungkin, Sofia akhirnya tahu jika wanita itu adalah wanita baik-baik yang beruntung pernah dicintai setulus hati oleh Nazam.