Beno terhenyak kaget mendengar penuturan Ify. Ternyata dia diam-diam mendengarkan di balik tembok sejak tadi.
'Sofia menyuruhnya untuk ambilkan ... apakah ini artinya adikku sendiri penyebabnya?'
Rasa hati sudah bagai dibakar hangus. Beno hancur untuk kedua kali sebab kini dia mendengarkan cerita Ify. Cerita tentang sebelum kejadian ngeri itu menimpanya.
Dan Beno tertipu lagi. Sebab cerita Ify tak semua benar. Lebih banyak dustanya. Terutama cerita ketika dia berkata Naran yang memaksanya karena sedang mabuk berat.
"Tante tahu apa yang paling tersesali dalam hidup saya? Mengecewakan ibu saya yang sudah tua itu. Membuatnya patah hati lebih-lebih dari yang kalian semua rasakan! Saya hanya korban! Ingat itu! Terima kasih karena sudah mengizinkan saya istirahat di sini. Rasanya sekarang sudah cukup. Saya permisi."
