Malam ini rembulan nampak separuh, tetapi cahayanya yang sedikit itu mampu menghangatkan hati Sofia.
Di meja makan, dia tak bisa berhenti membayangkan wajah suaminya yang baru dia sadari lumayan tampan.
'Kok, tiba-tiba kangen gini, sih.'
Sepertinya kebucinan Nazam sudah menular pada istrinya. Lihat saja bagaimana sekarang Sofia bertingkah. Bukannya menghabiskan makanan dalam piring, dia malah terus memainkan makanan itu dengan sendok dan garpu.
Membuat Beno, serta kedua orang tuanya menatap heran.
"Gue tau lu lagi kasmaran sama si mas-mu yang brewokan itu. Tapi ya, jangan gila di sini juga kali, Sof," seloroh Beno.
Kontan Sofia kaget bukan main. Dia menyenggol gelas dengan tangannya dan tumpah ke mana-mana. Heboh langsung semua orang di meja.
"Ya ampun Sofia."
"Duh, basah nih!"
"Maaf, maaf. Habisnya usil, sih."