Ify membantu asisten rumah tangga membereskan piring-piring kotor bekas sarapan. Eh, malah dijulidi oleh nenek Naran.
"Yang bener, dong. Ambil piring-piringnya jangan sampai menumpahkan sisa-sisa makanan ke meja. Gimana, sih," cibirnya begitu sombong. Memperlakukan Ify bagai pembantu.
"Mami ...."
"Kenapa? Kamu mau bela dia? Ck!" Nenek Naran bangkit dari duduknya, melengos pergi. Wanita tua itu sudah begitu benci dengan Ify, sekarang tambah benci saja ketika menantunya membela perempuan berlevel rendah itu.
Untungnya saat itu Davin si ruan rumah yang sama kejamnya sudah berangkat ke kantor. Jadi, Ify tak perlu mendengar ocehan tambahan dari lelaki itu juga.
Mata Ify berair, tak tahan dengan sikap buruk keluarga ini. Namun, dia tetap mencoba bertahan demi buah hati dan keserakahannya untuk memiliki Naran dengan utuh.