"Mana tahu ada yang perempuan, pelayan atau apa pun."
["Tidak ada yang secantik kamu."]
Anna tidak bisa menahan senyumnya, bahkan hidungnya kembang kempis. Aksel juga menyadari hal tersebut. ia tahu Anna hanya menahan senyum saja sebenarnya ia bisa lebih lebar lagi senyumnya.
"Apaan sih, Aksel."
["Bukankah kamu senang saya mengatakan itu?"]
Sengaja Anna menggelengkan kepalanya namun ia tetap tersenyum, ia hanya berpura saja menutupi rasa senangnya.
Tidak lama kemudian panggilan itu berhenti apalagi hari juga semakin malam, Anna harus beristirahat.
Saat ini Anna sudah tidak bekerja di kantornya Aksel karena sudah diminta oleh Aksel tidak perlu pergi ke kantor untuk bekerja kembali. Anna jika tidak seperti itu dipaksa maka ia akan mengeyel pergi bekerja.