Dewangga tersenyum menyeringai, dan Anna terlihat sangat membeci Dewangga sekali, ia benar-benar sangat marah pada Dewangga. Bisa-bisanya Dewangga berbuat seperti itu pada Anna.
Kekesalan Anna memang tidak tertahankan lagi, ketika Anna disentuh pipinya seperti itu sudah menandakan Dewangga adalah orang yang tidak baik dan pasti akan menginginkan sesuatu.
Anna hanyalah alat bagi Dewangga untuk mendapatkan kekayaannya dari Aksel yang padahal itu bukan miliknya sama sekali.
Dengan sengaja Dewangga memanfaatkan Anna seperri itu agar memancing kemarahan Aksel lalu memberikan ancaman-ancaman.
Dewangga mengelap ludah Anna dengan tangannya sembari menyeringai tetapi tak lebih mengerikan daripada Aksel. Bagi Anna itu tidak ada apa-apanya.
"Oh, jangan terlalu agresif seperti ini, sayang. Tenanglah sebentar lagi kita akan bersenang-senang, sepertinya jika jadi pertunjukan di sini akan menyenangkan sekali, bagaimana kamu akan suka?"
