Erik tampak memandang Keyra, dia agaknya tertegun juga, sosok polos di kantor siapa sangka sekarang menjadi sosok yang luar biasa cantik, sungguh sebuah hal yang luar biasa yang membuat Erik berdecak kagum karenanya. "Ibu Keyra, kenapa kau begitu sangat cantik? Kau benar-benar permata di perusahaan kami, kenapa aku baru menemukanmu setelah Fabian. Oh ya Tuhan, seharusnya aku yang menikahimu. Lihatlah, sekarang lelaki es batu ini yang telah menakhlukkan hatimu, dan aku harap nanti aku bisa berdansa denganmu dengan baik. Bagaimana?" tawar Erik, Fabian langsung menarik Keyra sehingga berada dalam dekapannya, mata hazelnya memandang Erik dengan picingan yang cukup membuat Erik begidik ngeri juga.
"Hanya ada dalam mimpimu, Erik, dan berhentilah bertingkah jika kau adalah manusia paling baik di dunia, bukankah seharusnya kau menjamu para tamumu sekarang?"