"Baiklah, Bu Laura, Aku akan mendengarkan semua yang Bu Laura katakan, aku akan benar-benar bersikap professional, maafkan keterlambatanku,"
Setelah mengatakan itu, Laura pun menganggukkan kepalanya, sementara itu Mario langsung menjulurkan lidahnya kepada Sasa seolah mengejek Sasa, dan Salsa kini menggenggam tangan Keyra, tapi Keyra tampak begitu sangat kesakitan bukan main.
"Apa yang terjadi, Keyra? Kau benar-benar tampak sangat terluka. Apa yang baru kau alami ini, huh? Aku benar-benar tidak tega sama sekali kalau sampai membuat dirimu menjadi seperti ini. Atau … apa yang kau kerjakan? Kamu melakukan pekerjaan sampingan yang membahayakan nyawamu, huh?"
"Salsa, diamlah, apakah kau bisa berhenti berpikiran jauh? Aku baik-baik saja, sungguh! Aku sangat bahagia sekarang ini," jawab Keyra. Namun, Salsa masih enggan untuk percaya hingga matanya memandang sebuah cincin manis yang melingkar di jari manisnya dengan sempurna.
"Cincin apa itu, Keyra? Itu adalah cincin berlian, bukan? Bukankah cincin itu harganya tidak murah? Dan dari yang aku tahu adalah, cincin model seperti itu sering sekali dipesan oleh para lelaki untuk melamar kekasihnya sebagai cincin kawin. Apa tebakanku benar? Dan apakah ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku, Keyra? Katakan "lah apa yang terjadi? Sebab yang aku tahu kau ini sedang dalam masalah membutuhkan uang banyak, dan bahkan kau menjual semua barang pribadi yang kau anggap penting, bahkan aku rasa harga cincin ini cukup untuk biaya rumah sakit ibumu. Jadi jujur kepadaku, apa yang telah kau lakukan sampai kau bisa terluka dan memakai cincin itu? Sebab dari beberapa waktu yang lalu kau tidak pernah sama sekali memakai cincin itu, bukan? Keyra, ayolah … tolong kamu jujurlah kepadaku, kau harus jujur kepadaku dan mengatakan semua hal yang kau sembunyikan kepadaku, bisakah kau terbuka kepadaku agar aku bisa membantu sedikit saja mengangkat beban di hidupmu, Keyra?"
"Seharusnya, aku tidak menceritakan ini kepadamu, Salsa. Bahkan aku tidak harus menceritakan ini kepada siapa pun juga, tapi karena kau adalah sahabatku, satu-satunya sahabatku dan aku sangat percaya kepadamu maka aku akan menceritakannya kepadamu," Keyra yang saat ini sudah duduk dengan Salsa di kafetaria perusahaan.
Salsa yang mendengar ucapan dari Keyra itu pun tampak mengamati Keyra dengan serius, bahkan makan siang yang ada di depannya kini belum dia sentuh sama sekali karena Salsa terlalu fokus dengan apa yang hendak diceritakan oleh Keyra sekarang.