Keesokan harinya, William dan Esmee tidak membuang banyak waktu untuk sarapan pagi di apartemen mereka. William sudah mengatur agar mereka bisa menikmati makan paginya dalam penerbangan menuju Riquewihr. Esmee masih belum tahu ke mana tujuan mereka selama dua hari ke depan. William hanya mengatakan padanya kalau mereka akan pergi ke suatu tempat yang sudah mengubah hidupnya.
"Kau masih belum mau mengatakan ke mana tujuan kita?" tanya Esmee ketika ia sedang merobek croissant-nya.
William menggelengkan kepalanya. Ia menyesap kopi miliknya lalu tersenyum pada Esmee. "Kau akan tahu setelah kita mendarat."
"Tapi kita sudah berada di penerbangan. Aku ingin tahu ke mana kau membawaku kali ini," sahut Esmee sambil mengerucutkan bibirnya.
"Kau pasti akan sangat terkejut," timpal William. "Ngomong-ngomong, kapan kau mau memilih cincin untuk pernikahan kita?"
Uhuk.