"Kau bisa bercerita padaku kalau kau mau," ujar Dokter Omar.
Esmee tersenyum mendengar ucapan Dokter Omar. "Merci pour le café."
"Je vous en prie," sahut Dokter Omar. "Bukankah aku juga sudah berjanji mau mentraktirmu?"
"Ah, yaa…kau sempat mengatakannya," timpal Esmee.
Dokter Omar tersenyum lebar pada Esmee. "Kalau begitu sekarang aku sudah tidak punya hutang lagi denganmu."
"Aku tidak pernah menganggapnya sebagai hutang," sahut Esmee. "Aku senang mengobrol denganmu. Kau pria yang menyenangkan untuk diajak bicara, Dok."
"Sudah aku katakan, jangan memanggilku 'Dok' jika kita berada di luar rumah sakit."
Esmee terkekeh. "Aku hanya menggodamu."