Esmee melirik jam tangannya, sudah pukul 10.00 PM, shift-nya baru saja berakhir namun ia merasa sangat enggan untuk pulang ke apartemen. Ia tahu apa yang akan menantinya di apartemen itu. Hanya ada ruang kosong nan gelap yang akan menyambutnya. Xavi sudah mengirim pesan pada Esmee bahwa dia sudah menunggu di luar.
"Kau belum mau pulang?" tanya Maxime yang sudah bersiap pergi meninggalkan ruang ganti.
"Sebentar lagi aku pergi," jawab Esmee.
Maxime tertawa pelan. "Kalau dia belum mengirim pesan, tidak ada salahnya kau yang mengirim pesan terlebih dahulu. Daripada kau hanya menatap ponselmu seperti itu."
"Aku sedang melihat jam," sahut Esmee.
"Ya sudah. Aku pulang dulu," pamit Maxime.
Esmee menganggukkan kepala sambil tersenyum pada Maxime dan pria itu pun pergi meninggalkan ruang ganti. Setelah Maxime pergi, Esmee menghela nafas panjang. Apa yang harus ia lakukan seorang diri di apartemen yang luas itu? Memasak? Siapa yang akan memakan masakannya?