William meringis begitu ia terbangun dari tidurnya. Ia langsung terduduk sambil memijat pangkal hidungnya. William memegang pipinya sembari mendengus kesal. "Ah, sial."
"Apa yang terjadi di klub semalam?"
William menoleh pada Esmee. Wanita sudah membuka matanya dan sedang menatap ke arah William. "Tidak ada apa-apa."
"Lalu bagaimana kau menjelaskan memar di pipimu itu? Julius bilang kau berkelahi di klub," sahut Esmee.
"Bukan masalah besar," timpal William.
"Kalau begitu ceritakan apa yang terjadi," pinta Esmee.
William menggelengkan kepalanya. "Aku tidak melakukan apapun. Pria itu mencoba merebut minumanku. Tanganku refleks memukulnya."
"Tidak biasanya kau seperti ini, Will," timpal Esmee.
"Kau hanya tidak pernah melihatku seperti ini. Aku pernah lebih kacau dari ini," jawab William. Ia kemudian bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju ruang ganti.