Setelah kembali ke apartemennya, Esmee langsung berbaring di tempat tidurnya. Ia meringkuk di tempat tidur sambil memeluk dirinya sendiri. Ucapan Spesialis Ginekologi tentang kehamilannya yang sedikit beresiko karena kondisi dinding rahimnya yang tipis membuat Esmee gundah. Dokter menyarankan Esmee untuk beristirahat total selama kehamilannya untuk menjaga keadannya dan keadaan janin yang sedang ia kandung.
William menyusul Esmee masuk ke kamar mereka dan duduk di tepi tempat tidur. Ia menyadari perubahan Esmee setelah mereka memeriksakan kondisi Esmee. William menatap Esmee sambil membelai kepalanya. Tiba-tiba saja Esmee menangis tersedu-sedu sambil memeluk dirinya sendiri. William membungkukkan badannya dan memeluk Esmee.
"Aku sudah melakukan semuanya, tapi kenapa selalu saja ada penghalang?" ucap Esmee di sela-sela tangisnya.
William mengusap-usap punggung Esmee untuk menenangkannya. "Tenanglah, Esmee."