Esmee menghirup nafas dalam-dalam ketika ia memasuki apartemen William. Ia tersenyum seraya berjalan ke arah dapur untuk memastikan aroma menggiurkan yang ia cium. Senyum di wajah Esmee semakin terkembang ketika ia melihat William sedang menata daging steak di atas piring.
"Aku tidak tahu kalau kau sekarang suka sekali memasak," ujar Esmee sembari berjalan menghampiri William.
William yang sedang menuangkan sisa-sisa minyak memanggang daging menoleh pada Esmee dan mengecup bibirnya. "Aku harap kau cukup lapar untuk mencoba steak buatanku."
Esmee tertawa pelan. "Aku memang lapar."
"Cuci tanganmu dulu, setelah itu kita makan bersama," ujar William.
"Oui, Monsieur," sahut Esmee sambil terkekeh. Ia segera berjalan keluar dari dapur untuk meletakkan tas dan mantelnya. Setelah itu Esmee kembali ke dapur dan mencuci tangannya di wastafel.
Esmee lalu duduk di kursi panjang yang ada di dapur dan menatap steak buatan William. "Kau pulang cepat hari ini?"