Sophie menatap William dengan tatapan tidak percaya ketika ia melihatnya muncul di depan pintu rumahnya bersama Esmee. "Kau datang untuk langsung membawa Esmee?"
"Tergantung," jawab William.
Esmee melangkah masuk ke dalam rumah Sophie sambil berbicara. "Aku masih harus merapikan beberapa barangku, tapi dia sepertinya sudah tidak sabar ingin membawaku pergi bersamanya."
Sophie menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menatap William. "Dulu juga mendiang suamiku orang yang tidak sabaran. Ayo, masuk. Kebetulan aku membuat gratin hari ini."
"Merci, Sophie," ujar William. Ia kemudian melangkah masuk ke dalam rumah Sophie.
William kemudian mengikuti langkah Sophie sampai ke dapur rumahnya. Di dapur itu ia bisa mencium aroma gratin buatan Sophie yang baru matang. "Dari aromanya aku sudah bisa membayangkan kelezatannya."
"Duduklah, Will," pinta Sophie. "Buat dirimu nyaman seperti di rumah sendiri."