Esmee melenguh pelan ketika akhirnya ia tersadar. Ia tidak ingat kapan ia tidak sadarkan diri. Esmee hanya bisa mengingat ketika dirinya terjatuh dan berguling di tangga sampai ke lantai bawah. Kening Esmee berkerut ketika ia mencium bau asap di sekelilingnya. Esmee berusaha untuk bangkit namun ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya.
"Kau sudah bangun?" ujar Marquez yang duduk di hadapan Esmee.
Esmee mendongakkan kepalanya dan menatap Marquez yang sedang duduk sambil memegang sebotol bir di tangannya. Sementara tubuh Esmee tergolek di lantai. Marquez duduk di kursi kayu yang sengaja ia letakkan di hadapan Esmee dan menatapnya sambil menyeringai.
"Hmpf—" Esmee ingin mengumpat pada Marquez namun tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya. Ia juga tidak bisa bangkit karena kaki dan tangannya diikat oleh Marquez.
Marquez mencondongkan tubuhnya dan menatap Esmee lekat-lekat. "Kau mau berteriak memanggil kekasihmu?"