Kay baru saja membuka pintu kafe saat Mira dan Laksmana datang. Mereka bekerja sama membereskan kafe sebelum dibuka. Berbagi tugas, membuat pekerjaan cepat selesai dan terasa lebih ringan.
Pagi hari adalah waktu yang sibuk bagi Mira, Kay, dan para suami mereka. Bagi Bram dan yang lain, yang baru mencoba usaha kafe, banyak kendala yang dialami. Namun, berkat kerjasama mereka berempat, saling tukar pikiran, kesulitan tak terlalu terasa berat.
"Saya ke kelas dulu, ya," pamit Laksmana, lantas mengecup dahi Mira sekilas sebelum pergi.
Jika belum memiliki Kay yang mencintainya, tentu Bram akan merasa kesal melihat pemandangan itu. Namun, kini dia sudah memiliki wanita yang mencintainya, sehingga tak ada perasaan cemburu saat melihat kemesraan Mira, orang yang pernah dia cintai.
Setelah Laksmana pergi, Bram pun harus pergi untuk membeli kebutuhan kafe. Tinggallah Mira dan Kay berdua.