"Mas Laksmana?" panggil Santi dengan nada tak percaya.
"Hai, Santi," sapa Mira sembari tersenyum.
Siapa yang dipanggil, siapa yang menyahut. Santi cemberut. Mengapa di mana-mana ada Mira? Gadis itu mengeluh.
"Halo, Santi." Tika tak mau ketinggalan.
Santi mendengkus. Dipalingkan wajahnya kembali ke depan, ke arah pelaminan. Dalam hatinya berkata, jika saja hanya ada Laksmana di belakang tempat duduknya. Kenapa harus ada Mira dan Tika?
'Ngeselin!' gerutu Santi, dalam hati.
Gadis itu bertambah kesal saat Mira dan Tika terus saja bicara di belakangnya. Bisingnya musik dangdut yang menghentak-hentak, bahkan tak mampu menyamarkan suara Mira dan Tika, saking kesalnya dia dengan mereka berdua.
"Kalian bisa diam nggak? Berisik banget!" gertak Santi.
"Dih, yang berisik bukan kita, San, tapi musiknya," protes Mira.
Santi mencebik. Kekesalannya semakin menggunung.