Aeera terperanjat kaget lantaran telapak tangan yang hangat itu tertangkup di pundaknya. Dia sontak menolehkan pandangannya kebelakang. Rasa tersambar petir ketika mendapati siapa sosok yang ada dihadapannya, menatapnya dengan sendu dan penuh dengan rasa yang entah apa itu.
"Tidak jangan sentuh aku, jangan pergilah dari sini, jangan dekati aku" bentaknya, Aeera langsung mengusirnya begitu saja, wajahnya seperti sangat ketakutan pucat dan pasi.
Pria itu dapat mengerti bagaimana penderitaan yang tengah dihadapi istrinya saat ini, dengan sabar dia tidak memaksakan kehendaknya, dia menunggu sang istri kembali menenangkan dirinya.
"Marahlah sama aku, tapi jangan takut seperti itu, serasa manusia paling tidak berguna aku di dunia ini, aku suami tidak becus" ucapnya dengan suara lirih.
Aeera tersentak, setelah mengatur nafasnya, dia duduk di sudut ruangan tepatnya disamping kaki ranjang, menekuk kedua lututnya ke dada.