Kepalan tangan tuan muda Dravinda seketika mengeras keras setelah mendengar semua cerita tentang tragedi pilu yang mendera Aeera dari mulut sang istri, berderai air mata Tanisha menguraikan kembali apa yang sebelumnya telah diketahuinya dari mulut Aeera langsung.
Kedua rahang Vin pun ikut mengeras disertai wajahnya yang membengis memerah menahan murka.
Yang tidak habis pikir, apakah benar Altan pelakunya? Vin mungkin menahan amarah namun di balik kepalan tangannya dia meragukan satu hal, tidak mungkin Altan pelakunya? Lalu apakah ibunya?
Entah siapapun itu, saat ini Vin harus segera menuntaskan, karena ini bukan lagi perihal rumah tangga semata, tapi ini masalah pelecehan, penyiksaan secara sengaja sadis tidak manusiawi. Penjajahan terhadap mental, dan traumanya bisa berimbas seumur hidup. Skenario terburuknya adalah mati rasa, bahkan bunuh diri.
Namun Aeera tidak setuju Vin melaporkan hal ini kepada pihak yang berwajib