Istanbul.....
Pukul 04 sore waktu setempat Tanisha baru saja sampai di kamarnya yang berada di Scanic Space, Taksim.
Suasana yang sama sekali tidak pernah berubah, masih bersisa kenangan 4 tahun silam, pertempuran suami istri yang seakan tidak ada habisnya, bermesraan tetap berlanjut ditengah sikap dan hati yang sama sekali tidak sejalan.
Disini di kamar mewah dan indah ini terlalu banyak menyiratkan kenangan itu, suka duka, tawa bahkan bayi kembarnya di dapatkan dari tempat ini.
Ketika kepalanya di todongkan pistol oleh suaminya sendiri, suara ledakan yang masih mengiang keras di kepalanya.
"Aaaakkkkk?????" Tanisha terpekik keras sembari memejamkan matanya, dia berhamburan terdampar di dada bidang sang suami. Pria itu mencoba menenangkan dirinya, membelai rambutnya, hingga mengusap usap punggungnya dengan lembut.
"Is okay sayang, i am sorry, kita sebaiknya tidak pulang kesini, kita ke hotel aja yuk?" Bujuk pria itu.