Karna menurut mereka suasana mereda Rud dan Tin segera kembali ke Dravinda mansion.
Secara diam diam, Vin memasuki ruangan keduanya, bahkan tanpa ketok pintu terlebih dahulu. Untungnya keduanya tengah asyik menikmati keindahan rasa, saling berbagi rindu, dan bercumbu mesra diatas ranjang luasnya.
Nyaris saja Rud melompat turun dari ranjang terjingkat mendapati sang kakak ipar yang mencagun seperti hantu, masuk tanpa izin ketuk pintu terlebih dahulu. Sungguh manusia pengganggu yang tidak ada sopannya? Pikir Rud.
"Kamu apaan sih Vin, ngeselin tau gak? Bisa kan ketuk pintu dulu, kalau gak pencet belnya? Ini bukan kamar adek kamu lagi yang bisa di masuki sesuka hati, dia udah nikah sekarang Vin, udah punya suami, kau keterlaluan?" Tin mengomel panjang kali lebar. Wajah cantik yang judes menggemaskan sontak memerah padam, dia memeluk selimut putih kedada dengan sangat erat. Sementara sang kakak hanya menyingir tidak karuan. Sambil garuk garuk kepala yang tak gatal.