Vano segera berhamburan menuju rumah sakit setelah mendapati telepon dari sang asisten.
"Ros pingsan lagi tuan Rud saya harus kerumah sakit sekarang? Apalagi yang bawa dia kerumah sakit itu ibu saya, dokter bisa bicara yang sejujurnya dengan ibu saya, kalau Ros tengah mengandung" demikian ucapannya kepada Rud sebelum meminta izin segera kerumah sakit.
Rud sontak memberikan dirinya izin, di perjalanan tepatnya di depan pintu keluar kantor, dia malah tak sengaja tersenggol nona Dhanda, sang CEO, sehingga wanita itu tersungkur kelantai, wanita yang mengenakan blazer coklat cerah itu sontak mengerucutkan bibirnya.
"Hati hati dong, kenapa buru buru sih Vano?" Desahnya. Vano membantunya untuk berdiri.
"Maafkan saya nona, saya buru buru gak liat ada nona disini, itu nona Ros pingsan lagi" Vano menjelaskan dengan tergesa-gesa tanpa tarikan nafas. Kedua mata bulat itu sontak mencelang
"Apa? Gimana? Kok bisa?"
