Vano sampai harus curhat kepada ibunya yang terbaring belum sadarkan diri, lantaran takut akan disakiti oleh sosok pria yang seolah seperti pahlawan namun secara langsung sekaligus menindas harga dirinya. Karna beberapa saat lalu dia telah berkata yang kurang baik mengenai pria itu dalam ketidaktahuannya.
"Vano gak tau kalau pria tadi adalah tuan muda Dravinda ibu, gimana ini, bisa gagal Vano jadi orang kayanya Bu, gagal bawa ibu kerumah gedongan, gagal dapat istri cantik kayak Ros, hah? Kenapa aku gak bisa mengontrol diri, kenapa gak bisa mengenali sih, jelas jelas wajah pria itu seliweran di sosmed, hah? Vano goblok" dia merutuk dirinya sendiri.
Vano teringat beberapa saat lalu sebelum kembali ke ruangannya.
Saat pertemuan pertamanya dengan sosok wanita yang akan di peristrinya karna cenderung sebuah keterpaksaan lantaran demi menutupi biaya pengobatan sang ibu, seseorang pria seperti Raja yang gagah perkasa telah menawarkan tawaran keras untuknya, dia tak dapat menolak.