Rasanya sangat tidak adil bagi tuan muda Dravinda jika Tanisha memutuskan akan menikah dengan sahabatnya, setelah perjanjian mereka kalau perpisahan ini tidak mengharapkan salah satu di antara mereka ada yang memiliki. Baik Altan maupun Vin, mereka sepakat untuk membagi sakit ini sampai terbiasa.
Lalu apa ini, Tanisha malah mengutarakan hal yang sangat jelas pasti menyakitkan, Vin termangu setitik air mata pun menetes dari sela sela kelopak mata tajamnya.
Beberapa detik kemudian terdengar sesegukan kecil, dia sangat berusaha menahannya, sampai mengepal kedua telapak tangannya.
Tanisha berhamburan memeluknya, hingga terisak-isak di dada bidang itu.
"Maafin aku, hiks.. mengingkari janjiku!!" Lirihnya.
"Gimana jika kamu hamil setelah aku melakukannya?" Suara Vin terdengar sangat parau.
"Ibu Afet memintaku bertanggung jawab atas sakit yang kalian terima selama ini, salahku Vin? Salahku aku yang harus bertanggung jawab atas semua kesalahanku?"