Mereka melepaskan pelukannya, Aeera tersenyum sangat manis, justru Altan yang mendadak menjadi canggung, sampai membuang muka.
"Nah, sekarang aku ngerti kalau sebenarnya kau mengajakku tinggal denganmu, supaya kau tidak kesepian kan? Supaya kau ada yang hibur habis itu lupa deh dengan masalah hidupmu, aku benarkan?"
"Idih, gede rasa banget nona?" Timpal Altan sembari menahan senyumnya. Aeera justru menyingir gak karuan, lantas berdiri menarik pergelangan tangan Altan
"Mau kemana?" Dahi Altan pun berkerut.
"Yah makan lah, kan udah dibilang dari tadi makanannya sudah siap, masak aku mau mengajak mu ke KUA kan gak mungkin?"
"Boleh juga tuh, jika kau tidak keberatan?"
"Heh? Kau kira ke KUA mau pesen kopi?"
"Hehe... Bisa jadi, aku malahan pengennya kita disini tuh di gerebek terus di nikahin, gratis!!?"
"Pria gila!!!?"